top of page

The Life Aquatic with Steve Zissou Review

  • Writer: Ari W.P
    Ari W.P
  • Aug 12, 2022
  • 2 min read

Akhirnya gue bisa rewatch film ini (lagi). Dulu pas SMP sempet nyoba download dan nonton film ini, tapi ga ada setengah jam langsung gue delete. Dulu masih piyik, nggak begitu ngerti ini film tentang apa. Anyway, seperti biasa, spoiler warning dulu karena tulisan ini mengandung spoiler banget-banget.

Another film by Wes Anderson, so I’m not gonna repeat how I feel about the aesthetics. Mengisahkan tentang Steve Zissou, seorang Oceanographer yang melalui berbagai tantangan saat sedang filming film dokumenternya. Nggak hanya sendiri, Steve ditemani crew-crew loyalnya, Klaus (Willem Dafoe), Drakolias (Michael Gambon), Bill Ubell (Bud Cort), Wolodarsky (Noah Taylor), Pelé (Seu Jorge), dan Vikram (Waris Ahluwalia), Eleanor Zissou (Anjelica Houston).

Jadi garis besarnya, saat sedang filming salah satu bagian film dokumenternya, sahabat terdekat Steve yang juga merangkap menjadi ketua penyelam, Esteban mati karena dimakan hiu macan yang keberadaanya belum pernah ada yang melihat oleh siapapun kecuali kru Zissou. Steve-pun berencana untuk balas dendam ke hiu tersebut. Begitu film dokumenternya dirilis ke publik, banyak pro dan kontra tentang film tersebut. Setelah merasa sudah cukup jengah dikritik, Steve memutuskan untuk membuat bagian film dokumenter lainnya menjadi lebih baik. Di acara afterparty premiere bagian pertama dokumenter tersebut, Steve ketemu sama Ned Plimpton, pilot dari maskapai Air Kentucky, yang diduga kuat adalah long-lost son dari Steve. Saat itu juga, Steve langsung merekrutnya. Nggak semua kru setuju sih dengan pengangkatan kru sepihak Steve, terutama Klaus yang langsung ada tension setiap kali satu ruangan bareng Ned.

Di malam pertama shooting adegan, Steve dan kru kedatangan seorang reporter bernama Jane Winslett-Richardson yang hamil 5 bulan. Hubungan Steve dengan Jane cukup rumit karena Steve yang lumayan resek soal aturan-aturan di kapalnya. Banyak banget petualangan yang terjadi di film ini. Mulai dari cekcok antar kru, listrik yang mati-nyala-mati-nyala terus, Eleanor-Steve, interns yang dapet nilai kosong karena nggak setia (kecuali Nico yang diperankan Matthew Gray Gubler), father-son relationship, cinta segitiga antara Ned-Jane-Steve, dirampok pirates, Bill yang diculik dan dijadiin sandera, wah pokoknya ada segudang masalah dalam satu perjalanan ini.

Ketimbang karya-karya Anderson terdahulunya yang lebih mengedepankan genre komedi, The Life Aquatic with Steve Zissou ini lebih terasa dramanya. Gue nonton endingnya merasa terharu, dan cukup heartwarming. Tapi tentu aja, humor-ga-tepat-waktu a la Anderson nggak akan hilang di film ini.

Kebanyakan orang mengkategorikan film ini sebagai film slice-of-life alias film yang hanya menceritakan keadaan saat itu dengan karakter yang tidak begitu digali asal-usulnya. Apiknya, Wes mampu menjalankan plot dari film tanpa membuat kita terus bertanya-tanya “Kenal darimana?” atau “Ini kok bisa begini?” karena it does not matter. Di awal paragraf gue bilang gue nggak akan ngungkit estetika film ini (because it’s Wes Anderson’s, duh?) tapi rasanya ada yang kurang kalau kita nggak mengapresiasi estetika dari seluruh set film ini. Salah satu set film yang paling memanjakan mata. Perpaduan warnanya, set setengah kapalnya, pulaunya. Juara.

Gue juga mau meng-highlight bagaimana setiap karakter bisa punya karakter tanpa harus ditampilkan lewat costume mereka, berbanding terbalik sama The Royal Tenenbaums, namun kepribadian karakter utamanya justru lebih solid ketimbang TRT. So far, ini film favorit ketiga gue dari Wes Anderson. 8.8/10

Comments


bottom of page